Luka Lama yang Masih Terasa: Memahami Trauma Masa Kecil dan Cara Mengatasinya

Sering cemas atau gampang marah tanpa sebab? Bisa jadi ada "luka" masa kecil yang belum sembuh. Insight Psikologi bantu kamu memahami dan menyembuhkan trauma masa kecil dengan 10 cara sederhana. Yuk, berdamai dengan diri! #traumamasakecil #innerchild #psikologtrauma #konselingpsikolog

KESEHATAN MENTAL (MENTAL HEALTH)

Insight Psikologi

6/2/20253 min baca

Bayangkan...

Ada bagian dari dirimu yang masih kecil, duduk diam di sudut ruangan. Matanya polos, penuh pertanyaan, tapi juga menyimpan gurat kesedihan. Kadang, bagian ini tiba-tiba muncul saat kamu merasa marah, takut ditinggalkan, atau tiba-tiba merasa tidak berharga.

Itulah yang sering kita sebut "inner child", atau sisi kanak-kanak dalam dirimu.

Dan bisa jadi, bagian ini masih membawa "luka" dari masa kecil yang belum pernah kamu sentuh sepenuhnya.

Apa Sih Trauma Masa Kecil Itu?

Trauma masa kecil bukan cuma soal kejadian besar seperti kekerasan atau kehilangan orang tua. Kadang, luka itu datang dari hal-hal yang mungkin terlihat "biasa" bagi orang lain, tapi sangat membekas di hati seorang anak.

Contohnya:

  • Sering dibanding-bandingkan dengan saudara.

  • Selalu disalahkan saat ada masalah, padahal tidak sepenuhnya salah.

  • Merasa tidak pernah didengarkan pendapatnya.

  • Emosinya diabaikan atau dilarang.

  • Terlalu ditekan untuk selalu jadi anak yang sempurna.

Trauma itu bukan hanya tentang hal buruk yang menimpamu, tapi juga tentang apa yang tidak kamu dapatkan padahal kamu sangat butuh—seperti kasih sayang, rasa aman, atau perasaan bahwa kamu diterima apa adanya.

Kenapa Luka Itu Bisa Terbawa Sampai Dewasa?

Karena anak kecil dalam dirimu itu... tidak tahu bagaimana cara mengolah rasa sakitnya. Yang ia tahu cuma satu: "Aku harus kuat dan bertahan."

Jadi, luka itu disimpan jauh di dalam, di bagian pikiran yang tidak selalu kamu sadari. Tapi saat kamu dewasa, luka itu tetap ada dan sering muncul dalam bentuk:

  • Sering berpikir berlebihan dan susah percaya orang.

  • Takut ditolak, jadi selalu berusaha menyenangkan orang lain.

  • Gampang marah saat stres atau tertekan.

  • Sulit merasa cukup atau merasa tidak layak dicintai.

  • Merasa sendirian walau banyak orang di sekitarmu.

  • Terjebak dalam pola hubungan yang tidak sehat.

Luka masa lalu ini bisa jadi seperti "bayangan" yang tanpa sadar memengaruhi caramu menjalani hidup. Tapi kabar baiknya, kamu bisa kok belajar "menenangkan" bayangan itu.

10 Cara Sederhana untuk Berdamai dengan Masa Lalu

Ini beberapa langkah praktis buat kamu yang ingin mulai menyembuhkan "luka kecil" itu:

  1. "Sapa" Dirimu yang Dulu

    Pejamkan mata. Bayangkan dirimu saat kecil. Apa yang kamu rasakan? Apa yang dia butuhkan tapi tidak pernah didapatkan?

    • Tips: Tuliskan perasaan ini di jurnal. Ini langkah awal untuk menyadari ada bagian dari dirimu yang butuh perhatian.

  2. Berhenti Bilang "Ah, Itu Cuma Masa Lalu"

    Kata-kata itu seringkali jadi penghalang. Ubah pikiranmu menjadi:

    "Dulu aku memang tidak baik-baik saja. Tapi sekarang, aku mau pulih dan jadi lebih kuat."

  3. Perhatikan Pola yang Terulang

    Setiap luka biasanya punya pola perilaku yang terulang. Misalnya:

    • Dulu sering diremehkan → sekarang jadi perfeksionis.

    • Dulu sering ditinggal → sekarang jadi takut sendirian atau sulit percaya orang.

    • Dulu sering dikritik → sekarang jadi takut mencoba hal baru/takut gagal.

      Tips: Catat pola yang sering muncul dalam hidupmu. Ini bisa jadi petunjuk.

  4. Ajak Bicara Dirimu yang Kecil

    Ambil foto masa kecilmu. Lihat baik-baik. Lalu katakan dalam hati (atau ucapkan pelan):

    "Maaf ya dulu kamu harus mengalami itu. Sekarang aku di sini buat kamu."

    Kedengarannya simpel, tapi ini bisa sangat membantu proses penyembuhan.

  5. Kenali Emosimu

    Tidak perlu langsung berpikir positif. Kalau kamu sedih, takut, atau marah—itu wajar dan perlu kamu rasakan.

    • Tips: Tugasmu bukan menolak emosi, tapi coba merasakan dan dengarkan apa yang ingin disampaikan oleh perasaanmu.

  6. Buat Batasan yang Jelas

    Kadang, luka datang dari orang terdekat, keluarga, pasangan, ataupun orangtua. Kamu berhak untuk bilang:

    "Aku sayang kamu, tapi aku butuh waktu sendiri."

    "Aku tidak bisa terus-menerus disakiti."

    • Tips: Ini bukan berarti kamu tidak peduli, tapi kamu sedang menjaga dirimu sendiri.

  7. Bangun Kebiasaan yang Menenangkan

    Trauma bisa membuat tubuhmu sering merasa waspada (seperti mau kabur atau melawan). Coba atasi dengan hal-hal yang menenangkan

    • Tips Sederhana: Latihan pernapasan, menulis jurnal sebelum tidur, mandi air hangat, atau jalan kaki sebentar tanpa gadget.

  8. Tulis Surat untuk Diri Sendiri

    Tulis surat untuk dirimu yang waktu kecil. Ceritakan bahwa kamu tumbuh, kamu selamat, dan kamu sedang belajar untuk bahagia.

    • Tips: Surat ini bisa kamu baca ulang kapan pun kamu merasa down.

  9. Beri Diri Waktu dan Pengertian

    Pulih itu proses. Kadang merasa bisa move on, kadang masih terus teringat.

    • Tips: Kamu tidak perlu buru-buru jadi "baik-baik saja". Kamu cuma perlu terus melangkah, pelan-pelan, dengan lembut pada dirimu sendiri.

  10. Cari Bantuan dari Ahlinya

    Kadang luka yang dalam butuh penanganan khusus.

    • Tips: Psikolog bisa membantumu mencari akar trauma, melepaskan rasa bersalah, dan membangun cara pandang baru yang lebih sehat.

Insight Psikologi Siap Mendampingimu Sembuh

Kami percaya, setiap orang bisa berproses menjadi lebih baik—termasuk kamu.

Di Insight Psikologi, kamu bisa mendapatkan:

  • Konseling Trauma Masa Kecil yang hangat dan aman.

  • Terapi "Inner Child" dan Self-Compassion (belajar menyayangi diri sendiri).

  • Konseling Keluarga jika sumber trauma berkaitan dengan hubungan terdekat.

  • Layanan Konseling Online maupun Offline di Jakarta.

Kami hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk menemani proses penyembuhanmu.

Kamu Layak Bahagia, Walau Pernah Terluka

Apa yang terjadi di masa kecilmu bukanlah salahmu. Tapi proses penyembuhannya adalah tanggung jawabmu. Dan ingat, kamu tidak sendirian. Ada versi dirimu yang lebih tenang, lebih kuat, dan lebih utuh—yang sedang menunggu kamu menyapanya.

Mulailah hari ini. Peluk dirimu.

Luka itu boleh tinggal..

Tapi kamu juga berhak untuk hidup tanpa terus merasa sakit!

Artikel terkait: